Cianjur Portalmca.com —- Dari berbagi program yang di gelontorkan Pemerintah Baik Pusat maupun Daerah yang bisa dimanfaatkan dan dirasakan oleh masyarakat begitu banyak, sehingga tidak ada lagi daerah atau wilayah yang terisolir.
Namun ternyata sampai saat ini tahun 2023 untuk wilayah Kabupaten Cianjur masih banyak daerah yang terisolir terutama wilayah Cianjur Selatan, salah satu daerah yang masih terisolir yaitu Kampung Cidadap Desa Sukakerta Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur, sampai saat ini ke kampung tersebut belum bisa masuk kendaraan roda empat (mobil), akses jalan untuk kendaraan roda dua pun acap kali masyarakat setempat melaksanakan kerja bakti untuk memperbaiki jalan tersebut.
Saat berbincang dengan Ketua RT Kampung Cidadap, Yudi kepada awak media mengatakan, sampai saat ini kampung Cidadap belum bisa di lalui oleh Kendaraan Roda Empat, pasalnya akses jalan poros desa yang berbatasan desa Neglasari kondisinya masi tanah, dan rusak padahal katanya badan jalan sudah ada sejak saya belum lahir, kemudian akses terdekat yaitu jalan yang berbatasan dengan desa Bojong larang Kecamatan Cijati, namun akses tersebut di pisahkan oleh kali cibuni, selain akses tersebut lebih dekat, orang Cidadap dan sekitarnya banyak yang berinteraksi ke wilayah Bojong larang, karena di situ ada pasar dan sekolah SMP dan SMA dan hampir 100 persen anak – anak dari Kampung Cidadap bersekolah memakai akses jalan tersebut, imbuhnya.
” Sementara akses jalan yang menuju Desa Bojong Larang meski harus menyebrang dengan menggunakan getek (rakit) setiap kali rusak selalu di perbaiki oleh masyarakat, dan Alhamdulillah ada saudara saudari kita yang menyumbangkan rizkinya, sehingga jalan tersebut sudah di cor, meski hanya untuk kendaraan roda dua ”
Harapan saya kata Yudi, semoga pemerintah dapat turun ke wilayah kami untuk survai dan membangun infrastruktur agar kendaraan roda empat bisa masuk, karena kondisi sekarang ini banyak warga Kampung Cidadap yang sudah memiliki kendaraan roda empat, tuturnya.
Senada di katakan Nasrudin tokoh pemuda Cidadap, setahu saya pemerintah Desa sering mengajukan jalur jalan tersebut, namun entah bagaimana sampai saat ini jalur jalan tersebut belum ada akses untuk kendaraan roda empat baik via Desa Neglasari maupun via Desa Bojong Larang, sebetulnya akses untuk kendaraan roda dua menuju Desa Bojong Larang ada jembatan gantung, namun harus muter melewati beberapa Rt sehingga masyarakat kampung Cidadap lebih baik menyebrang menggunakan getek (rakit) karena jaraknya lebih dekat, hanya terpisah oleh kali cibuni aja, kata Nasrudin.
” Terlebih anak sekolah baik SMP maupun SMA selalu menyebrang menggunakan Getek (rakit) meski menyebrang harus bergantian, karena kapasitas getek hanya bisa menyebrangkan sekitar 2 motor plus penumpangnya “.
Harapan saya selaku warga Cidadap, semoga pemerintah baik pusat maupun daerah bahkan pemerintah Desa, agar segera bisa membantu membangun infrastruktur jalan agar bisa masuk kendaraan roda empat, harapnya. (Dandi/Bang)